a. Gas petroleum
Fraksi tertinggi dari minyak bumi ini terdiri atas hidrokarbon dengan C1 sampai C4 (metana sampai butana). Selain diperoleh dari minyak bumi, fraksi ini dapat pula diperoleh langsung dari sumbernya seperti di Arum (Aceh), Bontang (Kaltim), dan dinamakan liquified natural gas, LNG.
b. Bensin atau BBM (Gasoline)
Fraksi ini terdiri atas hidrokarbon dengan C5 sampai C12, dapat berupa hidrokarbon jenuh, tidak jenuh atau berlingkar. Daya bakar alkana dengan rantai lurus tidak cocok untuk pembakaran internal mesin karena hidrokarbon ini diubah menjadi bercabang. Mutu bensin ditunjukkan dengan bilangan oktan. Bilangan oktan menunjukkan persentase volume dari 2,2,4-trimetil pentana (yang dikenal juga dengan iso-oktana) dalam campuran 2,2,4-trimetil pentana dan n-heptana yang memberikian daya letup yang sama seperti bensin yang di uji. Bensin yang buruk mempunyai bilangan oktan 0, sedang yang baik bilangan oktannya 100. Bilangan oktan yang didapat dari bensin hasil distilasi minyak mentah biasanya kurang dari 60. Daya bakar bensin dapat ditingkatkan dengan menambah zat anti ketukan yang biasa digunakan tetraethyllead , Pb(C2H5)4 di singkat TEL. Selain itu disertai pula dengan penambahan 1,2-dibromoetana, BrCH2-CH2Br yang berfungsi mencegah penumpukan Pb dalam mesin. Timbal diubah menjadi PbBr2 yang lebih mudah menguap dan keluar bersama gas buangan. Akan tatapi senyawa Pb yang dibebaskan menimbulkan polusi udara karena asap buangan kendaraaan mengandung partikel timbal yang sangat beracun. Penggunaan bensin pada saat ini jauh lebih banyak dibandingkan fraksi minyak bumi lain. Salah satu usaha untuk meningkatkan produksi bensin dapat dilakukan proses cracking, yaitu mengubah fraksi dengan titik didih lebih tinggi menjadi fraksi bensin melalui pemutusan rantai atom karbon. Akhir-akhir ini orang mengganti TEL dengan MTBE (Metil Tertier Butil Eter) dengan maksud yang sama tatapi mengurangi polusi.
c. Nafta
Nafta petroleum merupakan penggalan yang diambil antara bensin dan kerosin, terutama terdiri atas alkana-alkana. Kebanyakan nafta diolah kembali menjadi bahan bakar tetapi sebagai bahan dasar industri kimia.
d. Kerosin
Terdiri atas alkan alifatik, naftalena dan hidrokarbon aromatik, sebagian dimurnikan untuk digunakan sebagai parafin (minyak lampu), sebagian lain untuk membuat bensin tetapi yang terutama sekarang untuk bahan bakar jet.
e. Minyak bakar (gas oil)
Dikenal pula sebagai diesel, sebagian dipecahkan menjadi bahan bakar, tetapi terutama untuk bahan bakar diesel selain untuk bahan bakar industri.
f. Residu
Fraksi yang tertinggal jika semua fraksi lainnya telah diambil dari minyak mentah. Kebanyakan digunakan sebagai bahan bakar tungku untuk membangkitkan uap dalam industri, stasiun pembangkit tenaga atau kapal laut. Sebagian didistilasi vakum untuk memperoleh minyak pelumas dan lilin parafin. Sisanya adalah bitumen atau aspal. Jenis minyak pelumas ditentukan menurut kekentalan yang dinyatakan dengan satuan SAE (Society Of Automotive Enginering). Kita mengenal minyak pelumas dengan SAE 10, 20, 30, 40, 50 dan lain-lain. Makin tinggi SAE satuan minyak pelumas semakin kental pelumas itu. Minyak pelumas kental dipakai untuk mesin-mesin berat. Minyak bumi mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinni karena selain sebagai sumber energi, minyak bumi juga dapat menghasilkan barang-barang ekonomi yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh adalah alat-alat yang terbuat dari palstik, bahan-bahan untuk tekstil dan sebagainya.
Seperti dikatakan orang bahwa segala sesuatu di bumi kita tidak ada yang mempunyai nilai positif saja melainkan pasti ada segi negatifnya. Pembakaran bahan bakar yang terlalu banyak dapat menaikkan kadar karbondioksida di udara yang dapat mengakibatkan kenaikan suhu udara di bumi, pembakaran tidak sempurna bahan bakar menyebabkan terbentuknya gas CO yang sangat beracun, yang dalam dosis kecil pun sudah dapat menyebabkan kematian. Demikian juga gas NO, NO2, partikulat karbon yang bersamaan terbentuknya juga akan menyebabkan polusi udara. Tetapi manusia selalu berusaha untuk meng hilangkan atau mengurangi polusi ini.
FRAKSI-FRAKSI MINYAK BUMI
Diposting oleh migasnet08_rendi8072
Label: Migas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar